LAPORAN
PRAKTIKUM
Pemotongan Ayam Broiler
Kelompok : 25
Bagas
Yudi septiadi D14140042
Liana D14140066
Muhammad
Faiz D14140092
Muhammad
Aun D14154011

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kebutuhan daging sebagai salah satu
sumber protein hewani terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pemenuhan gizi yang seimbang. Dalam rangka memenuhi kebutuhan daging nasional,
peranan ternak unggas sangatlah penting. Selain sebagai sumber protein hewani,
juga dapat memberikan nilai tambah yang cukup berarti bagi peningkatan
pendapatan keluarga.
Produksi daging ayam yang terus
meningkat memberikan pertanyaan apakah daging ayam yang ada di pasar telah
memenuhi persyaratan mutu aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Pemenuhan daging
ASUH dapat dilakuaan dengan melalui salah satu tahap kritis ditinjau dari aspek
kehalalan yaitu tahap penyembelihan. Penyembelihan yang tidak sesuai dengan
syariat Islam maka akan menghasilkan daging yang tidak halal. Oleh karena itu
perlu dilakukan praktik penyembelihan yang benar dan sesuai syariat Islam agar
ayam yang dipotong tidak merasa tersiksa dan menghasilka daging ASUH.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui proses pemotongan ayam yang baik dan benar serta untuk mengetahui
presentase bobot karkas ayam broiler.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan proses pemotongan yang
telah dilakukan secara manual, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengukuran bobot ayam hidup sampai
menjadi karkas
|
No
|
Parameter
|
Bobot
(kg)
|
|
1
|
Bobot
Hidup
|
1.18
|
|
2
|
Bobot
Setelah Pengeluaran Darah
|
1.12
|
|
3
|
Bobot
Setelah Pencabutan Bulu
|
1.08
|
|
4
|
Bobot
Karkas
|
0.82
|
|
5
|
Bobot
Kepala
|
0.08
|
|
6
|
Bobot
Kaki
|
0.06
|
|
7
|
Bobot
Jeroan
|
0.12
|
Pembahasan
Penyembelihan adalah proses
pemotogan ternak pada bagian leher dengan memotong tepat pada arteri karotis,
vena yugularis, esofagus dan trakea. Teknik pemotongn ternak dapat dilakuakan
dengan dua teknik yaitu teknik pemotongan ternak secara langsug dan tidak
langsung. Pemotongan ternak secara langsung dilakukan setelah ternak dinyatakan
sehat setelah dilakukan pemeriksaan dan dapat disembelih pada bagian leher
(Soeparno 2004). Syarat-syarat yag harus dipenuhi dalam penyembelihan ayam
adalah ayam harus sehat dan tidak dalam keadaan lelah. Sebelum dipotong ayam
diistirhatkan selama 12-24 jam, tergantung iklim, jarak antar asal ayam dengan
rumah potong dan jenis transportasi. Pengistirahatan dimaksudkan agar ayam
tidak stres, darah dapat keluar sebanyak mungkin saat dipotong dan cukup energi
dalam proses rigor mortis berlangusng
sempurna (Budiarti 1992).
Langkah-langah dalam proses
pemotongan ternak ayam terdiri dari :
1.
Penyembelihan
(Bleeding)
Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan
pisau kecil, bagian yang dipotong adalah di dasar rahang, tepat memotong vena
jugularis dan arteri corotis. Darah dituntaskan dengan ditampung agar tidak
mencemari lingkungan. Lama penuntasan darah sekitar 50-70 detik.
2.
Pencelupan
dalam air hangat (Scalding)
Setelah ayam broiler dipotong rendamkan ke
dalam air panas dengan suhu tertentu. Pencelupan bertujuan untuk memudahkan
pencabutan bulu, pencelupan terlalu lama dapat menyebabkan kulit terlalu
lengket setelah dicabut bulunya. Pencelupan kedalam air panas untuk mempercepat pencabutan bulu.
Terdapat dua cara yang dipakai saat pencelupan kedalam air panas yaitu : dengan
bersuhu 52-55°C selama 45 detik. Biasa dilakukan pada ayam broiler yang
dipotong pada usia 5-6 minggu, agar dihasilkan kualitas karkas yang baik.
Kedua, dengan air bersuhu 55-60°C selama 90 detik. Biasa dilakukan pada ayam
broiler yang dipotong pada usia 7-8 minggu.
3.
Pencabutan
bulu (Picking)
Pencabutan bulu setelah proses pencelupan
ayam kedalam air panas selesai baru proses pencabutan bulu ayam dilakukan
dengan memakai mesin pencabut bulu berupa silinder karet.
4.
Pengeluaran
jeron (Eviscerating)
Setelah selesai pencabutan bulu tahap
selanjutnya adalah pengeluaran organ dalam atau jeroan, termasuk kepala,
kelenjar minyak, dan paru. Untuk mengeluarkan organ dalam, juga dilakukan
pemotongan kaki, kepala dan leher sehingga diperoleh karkas(Metia 2016).
Karkas adalah daging ayam tanpa kepala,
kaki, jeroan dan bulu-bulunya yang diperoleh dari hasil pemotongan ayam yang
tertib dan benar. Berat karkas bervariasi yaitu rata-rata antara 65% (jantan)
dan 75% (betina) dari bobot hidup. Karkas yang sehat dan bermutu diperoleh dari
ayam hidup yang sehat (Koswara 2009). Proses penyembelihan ayam yang dilakukan
saat praktium sudah benar dan melalui prosedur yang telah dijelaskan.
Pemotongan ayam dilakukan menggunakan corong pemotong sehingga kepala ayam
berada di bagian bawah, kemudian ayam dibiarkan selama beberapa detik agar
darah mengumpul pada bagian kepala. Setelah itu ayam dipotong pada bagian leher
dengan memotong empat saluran yaitu vena jugularis, arteri corotis, esofagus
dan trakea. Kemudian ayam dibiarkan sampai darah pada ayam dapat keluar
sebanyak-banyaknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Koswara (2009), bahwa
pengeluaran darah sebaiknya dilakukan secara tuntas atau sekitasr 50-70 detik
sehingga ayam kehilangan sekitar 4% dari berat badannya. Setelah darah keluar
secara sempurna, ayam direndam pada air hangat untuk mempermudah proses
pencabutan bulu. Kemudian jeroan dikeluarkan dan dihiangkan kaki serta kepala.
Karkas yang diperoleh pada praktikum ini sebesar 69% dari bobot hidup, hal inin
sesuai dengan Koswara (2009) bahwa bobot karkas ayam broiler rata-rata 65%
(jantan) dan 75% (betina) dari berat hidup.
Simpulan
Proses pemotongan ayam selama praktikum terdiri dari penyembelihan,
pencelupan dalam air hangat, pencabutan bulu dan pengeluaran jeroan.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiarti.
1992. Peran Bawang Putih (Allium sativum)
dalam Meningkatkan Kualitas Daging Ayam Pedaging. Bagian Ilmu Kedokteran Dasar
Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Surabaya. Control Point Program, A Workshop Manual.
The Food Processors Institute, Washington, DC.
Koswara,
Sutrisno. 2009. Pengolahan Unggas.
Ebookp angan.com. [26-12-2017].
Metia,
Milda. 2016. Teknologi Pasca Panen Ayam Potong. [Seminar Nasional Pengemangan
Pendidikan Tinggi]. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Sumatra Barat.
Soeparno.
2004. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Pr.
LAMPIRAN

Pemotongan
Penimbangan

Perendaman
Pencabutan bulu
t
Pemisahan karkas dari bagian non karkas karkas
Tahukah kalian? Bahwa Mengobati Ayam Aduan Yang Berkorep Dapat digunakan dengan daktarin, memberi makan cicak dan mizoral. Nah penasaran kan bagaimana itu ??
BalasHapusYuk kunjungi situs dibawah ini, nantinya kami akan menjelaskan semua di situs artikel Ayam kami.
https://tajenonline.live/mengobati-ayam-aduan-yang-berkorep-dan-penyebabnya
Terima kasih sudah mengizinkan saya berkomentar di sini
Yakin anda selalu tidak hoki?? Kami tantang anda yang merasa selalu tidak hoki... Kami yakin tidak ada orang yang tidak hoki...disini akan kami adu hoki anda dengan hoki pemain lain...
BalasHapusHubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : 0813 3355 5662
Suka bermain Poker?
BalasHapusterlebih menggunakan pulsa?
apalagi Tanpa Potongan
Wah tentu mau dong
Mari join bersama kami di Donaco Poker
WHATSAPP : +6281333555662
CS 24 jam